Senin, 25 Juli 2011

KACAU

        ckckckc, saya merasa sekarang management waktu saya sangat kacau. kacauuu sangat. tugas-tugas saya terbengkalai, jadwal tidur yang berantakan, sakit kepala yang akhir-akhir ini sering banget kambuh lagi, dan waktu makan yang tidak menentu. kacau sekali kan.
        huufff, rasanya sekarang ini saya begitu malas untuk mengerjakan semuanya. saya ingin menghabiskan waktu banyak untuk istirahat tapi tetap saja hati dan pikiran saya tidak mau bekerja sama dengan keinginan saya. pikiran saya sudah jauh terbang melayang kerumah, hati saya sudah merasa sangat rindu dengan orang tua dan rumah.
        ingin sekali rasanya melaksanakan ibadah di bulan puasa tahun ini bersama dengan kedua orang tua, tapi apalah daya...tidak mungkin saya menyia-nyiakan SP yang telah saya ambil saat ini. selain rugi dengan uang yang telah dikeluarkan untuk SP ini, saya juga merasa rugi mendapatkan ilmu setengah-setengah. rasanya tidak tuntas dan tidak rela..
       
        entah bagaimana cara mengembalikan semangat saya untuk kembali mengatur management waktu saya yang berantakan ini. deadline tugas yang seharusnya sudah harus saya selesaikan, tapi hingga saat ini hanya setengah nya yang baru selesai saya kerjakan. pikian saya bercabang. sulit fokus. mungkin pengaruh keinginan.
        tapi saya rasa semua itu kembali pada diri saya sendiri. untuk memulai kembali semua yang telah di rencanakan dan harus di selelsaikan harus mulai dari diri saya sendiri. mulai untuk menumbuhkan kembali semangat dan niat untuk mengerjakan semua nya dengan tepat dan cepat. mudah-mudahan dalam waktu dekat ini niat itu kembali..hehehe.

Minggu, 03 Juli 2011

ALHAMDULILLAH

Alhamdulillah ya Allah....
Sangat-sangat bersyukur untuk semester ini...alhamdulillah IP semester ini naik,, walau tidak setinggi IP semester 1 tapi alhamdulillah semester ini saya tidak menemukan angka C pada portal nilai.. :)
Bahagia banget rasanya bidsa melalui semester ini dengan baik.. :)

Mudah-mudahan semester depan bisa lebih baik lagi.. amin.

Terima kasih ya Allah..
Terima kasih buat kedua orang tua ku untuk doa yang tak putus untuk ku..
Terioma kasih buat abang-abangku untuk dorongan semangat yang tiada kira..
dan terima kasih buat teman-teman yang sama-sama berjuang.
*hahaha...kyak udah wisuda aja yak. ngucapin makasih buat semua..
Tapi gpp... karena tidak ada salahnya mengucapkan terima ksih buat orang-orang yang sudah membantu ..

SEMANGAT UNTUK SEMESTER DEPAN!!!

SEMANGAT!! SEMANGAT!! :D

Selasa, 28 Juni 2011

MASALAH - DON'T GIVE UP

Akhir-akhir ini sudah jarang menulis di blog, merasa bersalah sih sebenarnya... Tapi memang keadaan yang belum memungkinkan. Maaf banget..

Ujian di kampus sudah dua minggu ini dilewati. Rasanya sedikit lebih plong. Tapi tetap saja ada yang menyesak. Masalah silih datang berganti, belum selesai yang satu, lha yang satu lagi datang. Semua datang bertubi-tubi.

Dan akhir nya memaksaku untuk kembali merasakan sakit yang selalu ku hindari. Sesak yang mengganggu di hati dan kepala yang serasa mau pecah.

Tidak ada tempat untuk bercerita. Bahkan bercerita pada laptop sendiri pun rasanya aku tidak sanggup, karena yang bisa membuatku lega saat ini adalah bercerita pada seseorang. Yang dapat mendengarkanku dan memberi masukan.

Tapi aku tidak menemukan orang tersebut. dan akhirnya aku meilih untuk memendamnya sendiri. Tapi ternyata keputusan ku salah. Aku malah merasa lelah sendiri. Terpuruk dalam dan mencoba bangkit berjuang sendiri.

Dan Alhamdulillah ternyata masih banyak yang sayang padaku. Mereka bersedia mengulurkan tangannya untuk membantuku berdiri.

Mama, terima kasih karena selama ini selalu menjadi penyemangatku. Selalu bersedia mendengarkan keluh kesah anakmu ini. Selalu ada di saat-saat yang paling aku butuhkan. Selalu bisa membangkitkan semangat yang kadang mulai redup. Selalu menjadi motivasi terbesarku. Dan selalu memberikan doa untukku. Terima kasih banyak mama... Love U so much... ^^

Papa, yang walaupun jarang mengatakan padaku bahwa betapa sayangnya ia padaku, tapi aku tau sayangnya padaku berlimpah ruah. Doa nya padaku tak pernah putus. Dan beliau adalah motivasi terbesarku untuk maju, sama seperti mama. Terima kasih papa.. Love U so much.. ^^

Abang-abangku, yang selalu memberikan dukungan dan semangatnya padaku. Don't Give up. Yuo can do it. Right brother, I can do it. Thank you so much. Luv u.. ^^

Nia, terima kasih untuk semua semangat yang kamu berikan buat aku.. sahabat yang aku rasa bisa mengerti aku saat ini. Maaf aku sering membuatmu terpaksa mendengarkan cerita-cerita ku yang mungkin kamu sendiri punya masalah lain. Tapi kamu tetap bersedia mendengarkan keluhanku. Terima kasih banyak... ^^

Kak Ayu, orang yang akhir-akhir ini melihatku muram dan mulai mengulurkan tangan untuk mengembalikan senyumku itu. Terima Kasih kakak, untuk semua nasehatmu dan masukanmu. ^^

Bang Edo, terima kasih telah menyadarkanku dengan berkata "hidup itu tidak lepas dari masalah dek.. selama kita hidup kita akan tetap menghadapi berbagai masalah. Tapi tidak ada masalah yang tidak dapat kita selesaikan. Berbagilah...". Terima kasih banyak bang... ^^

Koko, yang walau pun saat ini sedang sibuk dan mungkin tidak tau maslah apa yang aku hadapi, tapi mengingat kata-kata nya yang "We should not stoping living because our heart is torn apart. Langit juga, mau badai gimana pun, besoknya pasti terang lagi". Kata-kata itu sangat mengingatkanku, bahwa masalah itu tidak akan menghentikan kita untuk hiduup lebih baik. terima kasih ko... ^^

Dan Terima kasih banyak kepada orang-orang yangs selama ini membantu untuk menguatkan saya. Terima kasih juga kepada orang-orang selama ini mengenalkan saya pada semangat jangan menyerah, dan semangat menghadapi masalah. Terima kasih tak terkira kepada Allah yang memberikan saya ujian berupa masalah-masalah yang saya jadikan cobaan untuk tetap bertahan dan menjadi KUAT. Thank you Allah.. ^^

Hidup memang tidak pernah berhenti tanpa adanya masalah, tinggal bagaimana cara kita menghadapinya dan menjadikan nya sebagai proses pendewasaan diri. karena dari mendapatkan masalah lah kita belajar arti dari kehidupan.

semoga kedepannya saya bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Dan mampu menyikapi diri dalam menghadapi maslah. amin... ^_^

Minggu, 22 Mei 2011

begitukah?

apa benar selalu begitu? selalu mereka yang harus benar dan harus di ikuti. begitukah?? lalu apa guna kami ada? kalau hanya jadi pigura yang menuruti kemauan mereka.

apa benar hanya kami yang harus tunduk? selalu mereka yang memberi perintah. selalu mereka yang keinginan nya harus dipenuhi. lalu kami? harus diam menurut?

begitukah seharusnya?
apa benar harus begitu?

tidakkah ada ruang bagi kami untuk melakukan keinginan kami sendiri?
tidak adakah peluang bagi kami untuk memerintah, atau bahkan hanya mau keinginannya di turuti?
tidak adakah bagi kami sedikit kebebasan untuk menyuruh mereka? atau mendapatkan mereka melakukan sesuatu yang kami ingin mereka lakukan.

tidak??
benarkah tidak bisa??
begitukah??

ternyata memang.
memang mereka EGOIS!

BERBEDA

Sudah beberapa hari ini aku dan teman ku mencari sebuah tempat yang lebih tinggi dari tempat yang biasa kami lalui, hanya untuk mendapatkan moment bagus saat sore berganti dengan petang dan petang menjadi malam dengan kehadiran sunset.

Sudah berapa petang yang kami lewati dengan hasil yang kurang memuaskan. Selalu ada saja halangan untuk datang lebih awal dan melihat terjadinya sunset disaat yang tepat bagiku, yaitu saat lazuardy mengembang di cakrawala. Moment-moment melihat sunset seperti itu sangat aku rindukan. Sudah lama rasanya tidak melihat sunset dari bibir pantai ataupun dari tempat yang lebih tinggi. Dan aku sangat berterima kasih pada temanku ini, yang ingin memenuhi janjinya padaku untuk menemani melihat sunset.



Akhirnya aku memilih daerah di sekitar salah satu perguruan tinggi di Padang yang kebetulan letaknya didataran yang lebih tinggi sebagai tempat untuk melihat sunset kali ini. Alasannya, bukan hanya karna aku ingin menikmati sunset dalam keadaan berbeda dari biasanya saat aku menikmati sunset di pantai, tapi kali ini aku memilih tempat itu karna ada seseorang disana yang sudah lama tidak ku temui dan rasanya rindu sekali ingin bertemu.

Mungkin dia menjadi salah satu alasan ku memilih tempat itu. Karena dia berada disana. Tapi sayangnya, sudah berapa kali aku kesana dengan niat ingin menikmati sunset dan bertemu dengannya, selalu tidak bisa mendapat timing yang tepat, dan aku pun tidak bias memberitahu kehadiranku disana kepadanya(entah kenapa). Pernah satu kali aku katakan bahwa aku berada di tempat biasanya ia ada. Tapi, aku tidak mengatakan bahwa aku ingin menemuinya. Entahlah, rasanya ada sesuatu didalam hati ini yang menolak keinginanku untuk memberitahunya tentang rasa rindu itu.

Keinginanku untuk melihat sunset kali ini adalah keinginan yang harus terpenuhi. Rasanya aku rindu sekali dengan sinar lazuardy yang indah saat sunset berlangsung. Entah kenapa. Biasanya hal-hal yang aku inginkan saat sedang menghadapi banyak tekanan dan rentetan masalah adalah laut dan pantai. Disana lah aku biasanya merasa tenang dan melepaskan segala beban selain mengadu kepada-Nya. Dan juga hal lain yang aku lakukan jika dalam situasi seperti ini adalah pergi jalan-jalan, kemanapun kaki ini ingin melangkah.yang penting beban ini rasanya terangkat. Tapi kali ini berbeda. Aku ingin melepas semua ini dengan melihat Sunset dari tempat yang lebih tinggi.

Sama seperti keinginan ku untuk bertemu dengannya. Tidak seperti biasanya, jika aku rindu aku akan langsung mengatakan padanya bahwa aku merindukannya. Tapi kali ini, aku seperti tidak ingin dia tahu. Dan kali ini pun aku merasa dia berbeda dihati ini. Rasanya seperti aku mempunyai seseorang yang special dan itu tidak terikat. Seperti mempunyai seorang kakak laki-laki lagi. Sepertinya sayang ku tidak pernah hilang padanya, walau mungkin kini dalam kadar yang berbeda. Yang aku tahu aku senang kala ia ingin berbagi cerita denganku, aku senang ketika mendengar kabar darinya. Tapi rasa itu tidak seperti dulu. Ini berbeda. Ya, aku tahu ini sangat berbeda. Entah dengan apa aku mengukur kadar berbedanya, tapi yang jelas aku sangat tahu kalau rasa ini berbeda.

Sama seperti berbedanya keinginan ku untuk melepas segala beban dengan cara melihat sunset kali ini. Dan memang manusia itu berubah-ubah. Kadang menginginkan hal-hal yang berbeda dan merasakan hal-hal dengan cara yang berbeda pula. Tapi, bagaimanapun hidup itu berubah-ubah dan berbeda tetap akan ada hal-hal yang mengingatkan kita pada masa lalu yang memberikan kita suntikan semangat untuk tetap melanjukan hidup dengan pengalaman dan pelajaran dimasa lalu.

Kamis, 05 Mei 2011

Buram

Pelangi yang di sisakan hujan itu menyapaku
Menawarkan warna warni yang terang
Dengan keceriaan yang menggoda

Lalu tak sampai sedetik,
bagai sebuah kedipan mata
semua pelangi itu hilang.

yang ada hanya sekelebat senyum palsu
yang ia tawarkan.
Seakan menjanjikan indah yang tersamarkan
Dan mencoba menggapai aku yang tersudut di mimpi buram.




beberapa minggu yang lalu, ada sesuatu dalam diri saya yang meminta untuk di tuliskan. seakan hasrat itu datang menggebu-gebu meminta untuk saya nmenuliskan nya dalam sehelai kertas dan merangkainya. tapi setelah jadi, sebenarnya ada beberapa kata yang kurang pas menurut saya, tapi keinginan untuk merubahnya lenyap ketika keinginan untuk melakukan hal yang lain tiba-tiba datang menyergap saya. dan akhirnya inilah yang berhasil saya tulis. :)

Minggu, 01 Mei 2011

pasti berlalu

Ternyata aku benar-benar tidak bisa menyentuh hatinya.

Kecewa. Memang aku kecewa. Dengan penantian dan rasa yang terus tersimpan dalam hati tanpa pernah mengatakannya, ternyata semua memang menyesakkan. Dan pada akhirnya semua yang tersimpan itu hancur berantakan.

Ruang dihati ini telah berantakan. Lebur dengan perasaaan kecewa. Yah, aku tau mungkin memang aku yang terlalu berlebihan menghadapinya. Tapi tetap tidak bisa aku pungkiri, perasaan ini sakit.

Memang aku tidak pernah mengatakan padanya berapa besar harap ku bisa dengannya. Tadinya aku berpikir ia mungkin telah mengetahui perasaanku. Dan memang mungkin aku yang bertepuk sebelah tangan.

Ya sudahlah, toh semua sudah terjadi. Aku tidak bisa merubah kenyataan dan mungkin memang ini yang terbaik. Aku juga pernah melakukan kesalahan mungkin inilah efeknya. Terima saja.

Mungkin untuk saat ini memang sulit mengetahui kenyataan ini dan sulit untuk menerimanya. Tapi aku yakin aku bisa bertahan dan membuka lembar baru di hati ini.

Ya, aku yakin pasti bisa. Toh saat luka yang lama itu aku bisa mengobatinya sendiri, walaupun butuh waktru yang lama. Tapi aku bisa melewatinya dan sekarang pun pasti bisa. Sulit memang tapi semua pasti berlalu.

Jumat, 29 April 2011

maaf..maaf...

Waduh, waduh... sudah hampir akhir bulan saya baru sempat mengunjungi blog ini... huhuhu, maaf ya... maaf y blog ku sayang... :) maaf ya teman-teman semua... Tapi saya berusaha untuk memenuhi janji saya untuk tetap ada update tulisan di blog meski sebulan sekali.

Ternyata kegiatan masih tetap saja banyak, dan akhir-akhir ini kondisi kesehatan saya pun mulai terganggu. Daya tahan tubuh mulai berkurang dan akhirnya sempat jatuh sakit beberapa hari. Niat saya yang ingin menyibukkan diri dikampus dengan mengikuti banyak kegiatan untuk melarikan diri dari pikiran-pikiran terhadap masalah-masalah yang ada, ternyata cukup berhasil. Setidaknya ada yang mengalihkan pikiran saya dari semua itu. Tapi masalahnya sekarang ini saya kurang bisa mengatur waktu untuk semua kegiatan itu. Ingin sekali rasanya mengatur ulang semua jadwal, tapi gak mungkin. jalan terbaiknya mungkin mengatur jadwal yang telah ada. mudah-mudah saya bisa.

saking susahnya cari waktu untuk update blog dan membuka blog ini, saya selalu mencuri-curi kesempatan untuk sekedar membukanya. Bahkan saya pernah berkata pada seorang senior -kak Delo- untuk memfollow blog nya, tapi lewat dari dua minggu. maaf ya kak... Sekarang baru bisa buka blog.

karena numpang ngenet gratis sambil ngejain tugas, waktu yang di punya pun terbatas. jadi, sudah waktunya pulang. mudah-mudahan bulan depan bisa update lebih dari satu,. hehehehe amin..
see you again..

Kamis, 24 Maret 2011

wah wah..

wah wah wah...
sudah lama saya tidak membuka blog ini, rasanya rindu sekali..
kegiatan dan tugas-tugas dikampus lebih banyak menyita waktu saya akhir-akhir ini. belum lagi semua masalah yang berkecamuk disekitar saya. membuat saya melupakan blog ini untuk sejenak. tapi, tetap saja saya merasa ada ynag hilang.

dan saat saya kembali membuka blog ternyata sudah banyak postingan terbaru dari teman-teman.. rasanya malu sekali, mereka yang juga punya banyak kegiatan tapi masih sempat untuk meluangkan waktu menulis di bolg. nah, saya yang punya kegiatan tidak seberapa, malah malas nulis. ckckckc
emnag dasar pemalas. hehehe :)

tapi kini saya mulai berjanji pada diri sendiri, setidaknya sebulan sekali saya harus menerbitkan satu postingan di blog ini. semoga saja bisa terlaksana... ^_^

Nah, mumpung udah punya kesempatan nulis saat ini maka saya ingin bercerita sedikit saat saya pergi ke pantai bersama teman-teman saya.
saya merasa sangat senang sekali saat tau akan pergi ke pantai karena sudah cukup lama juga saya tidak bermain-main ke pantai, melihat laut yang luas. saat sampai saya langsung ingin menyendiri merasakan angin laut yang menerpa wajah saya, mendengar debur ombak yang menampar bebatuan yang ada di bibir pantai, bercerita pada laut tentang semua hal yang terjadi berharap laut dapat membawa pergi semua masalah saya saat itu. rasanya menyenangkan sekali. membuat damai.
dan saat saya memejamkan mata untuk lebih merasakan lembut angin laut yang menerpa wajah serta deburan suara ombak, entah mengapa tiba-tiba saja airmata saya menetes dengan sendirinya tanpa saya sadari. saya sengaja membiarkannya, mungkin dengan begini semua masalah yang tengah saya hadapi akan ikut pergi bersama airmata ini. setelah itu saya akan merasa lega. dan benar saja, rasanya begitu plong setelah bercerita dengan laut. :)
ingin sekali pergi lagi kesana.... tapi sekarang bukan waktu yang memungkinkan. mungkin lain waktu. :) semoga saja ada kesempatan lagi.

ups, waktu untuk masuk perkuliahan buk Nelda udah datang neh. sampai disini aja dulu ceritanya ya... mudah-mudahan dalam waktu dekat ini saya bisa kembali ke blog ini. hehehe

Kamis, 03 Maret 2011

AKU PADA ........

“hanya ingin kamu tau!
aku hanya ingin mendengar kata-kata itu dari bibir mu, bukan dia.
tolong, jangan membuat aku memilih yang lain...
tidak cukupkah waktu yang aku berikan selama ini untuk mu berpikir?”



itu adalah kata-kata yang ingin aku ucapkan kepadanya ketika aku mendapat sebuah pertanyaan yang tidak aku sangka-sangka dari seorang teman. Teman itu memintaku untuk menjadi pacarnya. Sejujurnya, aku tidak memiliki perasaan lebih terhadap teman itu selain menganggapnya sebagai teman. Karena sebagian hatiku sudah lebih dulu tertuju pada dirinya. Meski aku sudah berusaha menunjukkan sedikit dari perasaan itu, tapi hatinya selalu tidak bisa ku tebak. Dan bodohnya aku, kata-kata itu tidak pernah aku ucapkan ataupun aku kirimkan kepadanya. Dan malah lebih bodohnya lagi aku malah menerima perasaan teman itu. Entah karena asa seganku pada teman yang berusaha untuk menjodohkan ku dengan teman itu atau karena rasa kecewa ku karena rasaku padanya tidak mendapat tanggapan darinya. Tapi yang aku tau pasti bahwa saat itu adalah kebodohanku hingga akhirnya penyesalan yang datang nya selalu belakangan ini terjadi.

Aku tau meski aku sudah memiliki seseorang disamping ku, tapi perasaaan kagum akan dirinya tak pernah benar-benar hilang. Bahkan di saat aku mulai mencoba menghilangkan perasaanku dan mencoba untuk membuka haiku pada yang lain ini, aku tidak benar-benar terlepas dari perasaan ini. Tanpa disadari saat mendengar kabar tentangnya selalu saja ada sedikit perasaan menyelinap di hati ini. Aku tau ini salah, karena aku telahdimiliki orang lain.

Aku selalu berusaha untuk memberikan rasa yang sama pada orang itu. Tapi aku tidak pernah benar-benar berhasil. Aku selalu saja merasa tersiksa dengan keadaan seperti ini dan aku selalu merasakan ketidaknyaman saat bersama orang itu. Aku tau aku telah melakukan kesalahan besar dengan menerima orang itu dulu dan aku malah menyiksanya dengan kepura-puraan ku selama ini.

Dan dia yang selalu aku kagumi tidak pernah benar-benar tau bagaimana perasaan kagum ku padanya. Tapi kiki aku merasa itu tidak menjadi masalah. Selama aku masih bisa berbicara padanya, itu saja suda cukup.

Aku tidak ingin menyiksa diriku dengan kepura-puraan dan ketidaknyamanan ku serta rasa yang tidak mampu sama aku berikan pada orang itu. Mungkin aku telah melukai perasaan orang itu tapi aku juga telah terluka dengan kesalahanku. Maka dari itu aku tidak ingin membuat luka yang lebih parah lagi. Aku harus mengambil keputusan.

Ini bukan karena aku pada dirinya, tapi lebih karena aku pada diriku dan aku pada orang itu.

Kamis, 24 Februari 2011

SAYA MENYUKAI PUISI 2

Semenjak saya mengenal dia, saya menjadi lebih banyak bergaul dengan puisi. Lebih banyak membaca puisi-puisi yang ada diperpustakaan sekolah dan puisi-puisi yang ia kirimkan kepada saya. Saya menyukai semua puisi yang ia kirimkan. Puisi-puisi yang menurut saya romantic, meski mungkin hanya 4 atau 5 kalimat saja. Dulu saya berpikir bahwa puisi-puisi itu hanya dikirimkan untuk saya, tapi belakangan ini setelah beberapa minggu tamat dari SMA saya baru menyadari bahwa itu semua bukan khusus untuk saya. Awalnya saya merasa kecewa, saya berpikir mungkin tidak hanya saya saja yang special di hatinya saat itu, tapi ya sudahlah toh itu sudah lama terjadi. Tapi meski begitu rasa suka saya terhadap puisi-puisi dia tidak pernah berubah. Setiap goresan kata-kata pada puisi yang dihasilkannya selalu dapat menyentuh hati saya. Mungkin karena itulah saya masih menyimpan beberapa puisi yang ia kirimkan kepada saya.

Setelah berhasil membuat karya pertama saya itu, saya semakin semangat untuk mencoba dan terus mencoba menulis puisi. Karena mungkin saat itu dulu yang saya rasakan adalah munculnya perasaan aneh yang kebanyakan orang menyebutnya “jatuh cinta” maka kebanyakan dari puisi-puisi yang saya buat diwaktru itu adalah tentang betapa indahnya perasaan yang sedang saya rasakan itu. Saya juga menyukai bintang dan malam, maka puisi saya pun sedikit banyak bertema tentang bintang dan malam yang saya gabung dengan perasaan indah yang saya rasakan.

Kini, saat saya membaca ulang tulisan-tulisan saya dulu, saya malah merasa lucu. Lucu sekali membayangkan betapa polosnya perasaan saya saat membuatnya. Sebuah perasaan yang bahagia karena menemukan cinta pertama yang dituangkan melalui goresan-goresan tinta pena dengan senyum yang mengembang kala secarik kertas telah dipenuhi oleh kata-kata bahagia, harapan dan impian. Terkadang malah terlalu muluk saat menuliskan bahwa akan bahagia berdua selamanya. Tapi itulah mungkin sebuah perasaan dan harapan yang jujur dirasakan saat itu.

Lalu saya juga membaca kembali puisi yang saya tulis ketika perasaan bahagia dan harapan-harapan saya kala itu tidak akan terwujud. Kenyataan berkata lain. Cinta pertama itu pergi meninggalkan luka dan kenangan. Tulisan-tulisan saya menjadi banyak sekali kata-kata yang berderai air mata. Menjadi tulisan yang bertemakan kesedihan, kehilangan dan segala hal muram yang saya rasakan saat itu.

Ternyata puisi-puisi atau tulisan-tulisan yang saya tulis lumayan juga, seperti cerita teenlit para remaja. Hehehehe… lucu sekali. Tapi itulah, sebuah perasaan jujur itu yang melahirkan karya menurut suasana hati saya saat itu.

Semenjak tamat SMA sampai sekarang saya berusaha untuk membuat puisi yang tidak hanya menggambarkan suasana hati saya saat membuatnya, tapi saya juga berusaha membuat puisi dengan menggabungkan kata-kata yang menurut saya akan menjadi indah bila disatukan tetapi tidak menghilangkan temanya. Meski kadang saya lebih banyak malas untuk kembali menulis karena rasanya semangat saya untuk menulis kembali pudar hanya karena suasana hati yang tidak enak. Tapi setiap membaca tulisan puisi teman-teman saya, saya merasa sedikit datri semangat itu kembali lagi. Hingga akhirnya saya memutuskan untuk menulis apa saja ketika saya ingin saya menulis. Karena rasanya saya sudah lama sekali tidak menulis. Semoga semangat ini tidak akan padam lagi. Ayo semangat!! ^^

Jumat, 18 Februari 2011

rindu yang terkukung

10 desember 2010 - 20.50

Aku rindu jingga yang di hadirkan senja untukku.
Aku rindu yang dulu di hadirkan hujan untukku.
Aku rindu pada suasana yang di ciptakan nya.
Rindu pada semua hal yang dapat menentramkan ku.
Pada hujan,
Pada senja,
Pada laut,
Pada angin yang dengan lembut menerpa wajah ini.

Terkukung di ruang sempit ini begitu menyesakkan.
Dengan segala pernak-pernik yang membuat nya bertambah sesak, pengap.
Kertas-kertas yang berserakan,
Buku-buku tebal yang sudah robek disana sini,
Tinta, coretan-coretan itu,
Semua nya seakan ingin menenggelamkan ku ke dunia yang selama ini aku hindari.
Memenjarakan ku.

keraguan ini

Rabu, 15 desember 2010

Sudah beberapa minggu belakangan ini selalu ada yang mengganggu pikiranku.
Aku mulai merasa tidak nyaman dengan kehadirannya.
Kini aku merasa jenuh,
jenuh dengan segala usahaku membuka hati untuknya
Sangat jenuh dengan semua ini.
Bingung harus bersikap bagaimana,
Dan bingung harus mengambil tindakan apa..
Aku mulai merasa tidak nyaman dengan keadaan seperti ini…
Sebenarnya aku tidak ingin menyesali keputusan yang dulu pernah aku ambil.
tapi akhirnya penyesaklan itu memang selalu datang belakangan.

Bodoh!
itu yang aku rasakan saat ini.
Selalu tidak berpikir matang.
mengambil keputusan bukan berdasarkan keinginan hati yang paling dalam.
Kini semua terasa menyebalkan.

Dari awal memang aku yang salah.
Mencoba tanpa berpikir mungkin akan menghadapi resiko apa.

Kini semua tlah terjadi dan kini harus menghadapi perasaan ini.
Aku mulai jenuh.
rasa ini mulai terasa menyakitkan bagiku
Aku merasa selama ini semuanya adalah semu belaka.
Semua kepura-puraan ku.
Atau mungkin sebagai ucapan dan rasa terima kasih karena dia terlalu baik pada ku.
Lalu sekarang, AKU HARUS BAGAIMANA??

Banyak resiko yang harus aku pikirkan sebelum mengambil keputusan lagi.
banyak perasaan yang harus aku libatkan.
Sejujurnya kalau dulu aku tidak perlu memikirkan bagaimana hubungan ku dengan teman-teman yang lain seandainya aku menolak dia, mungkin aku tidak merasa sebingung sekarang ini. Tidak harus memikirkan bagaimana reaksi mereka nanti kalau kejadian dan perasaan seperti sekarang ini ada.

Kini, tiap malam, tidak hanya malam, saat aku termenung pun, slalu terpikir kata “seandainya” itu..

Dan akhir nya aku slalu berpikir kenapa tidak sabar menunggu saja.
Menunggu orang yang sudah jelas aku nanti,. Tapi, entahlah….

Kamis, 17 Februari 2011

SAYA MENYUKAI PUISI

Saya telah menyukai puisi sejak kecil. Mungkin tepatnya saat bersekolah di sekolah dasar. Saat itu saya mengenal puisi dari guru bahasa Indonesia di sekolah. Entah apa sebabnya hingga saya begitu menyukai puisi, yang jelas saat itu saya mulai belajar membacakan puisi di hadapan orang-orang. Mula-mulanya di depan kelas hingga di depan orang banyak pada suatu acara. Saya merasakan ada suatu sensasi tersendiri yang saya senangi ketika membaca puisi. Meski gugup, tapi saya menyukainya. Saat itu aku hanya menyenangi puisi untuk sekedar membacanya, tidak berniat untuk mencoba membuatnya sendiri. Tapi saya ingat saat kelas 6 SD dulu, saya mulai membuat puisi untuk pertama kalinya. Saat itu saya hanya menulis apa yang sedang saya rasa tehadap teman-temanku di sekolah. Perasaan seorang anak kecil yang dikecewakan temannya. Sayangnya puisi itu tidak bisa saya temukan lagi sekarang.

Beranjak SMP saya semakin menyukai puisi, meski begitu saya selalu saja malas untuk mencari buku-buku puisi. Kemalasan saya itu membuat saya mulai melupakan kesenangan akan tiap-tiap kata yang dihadirkan puisi. Saya hanya membaca puisi-puisi yang ada di buku panduan mata pelajaran di sekolah. Saat di SMP saya menyukai seorang teman. Saat itu pun tanpa sadar saya menuliskan perasaan lewat sebuah puisi. Tapi saya tidak pernah memberikan puisi itu kepadanya. hanya sekedar itu, hingga akhirnya sampai sekarang orang yang pernah saya sukai itu tidak mengetahui perasaan saya kepadanya. Hahaha… saya merasa lucu sekali saat berusaha menyembunyikan perasaan saya dulu terhadapnya. Ah, sudahlah, kembali pada topic “saya menyukai puisi”.

Saat SMP itu saya tahu bahwa teman yang saya “sukai” itu pandai membuat puisi, karena saya cukup dekat dengannya, maka sebagai kenang-kenangan saya memintanya membuatkan sebuah puisi untuk saya. Sampai sekarang pun saya masih menyimpan puisi darinya. Hm, puisinya seperti ini :

HILANG
Wajah ingin tertera
Sambil membawa nafas tak terhela
Deru jiwa yang terkata
Membawa apapun untuk terhilang
Ceria….
Hilang…
Apa ini semua?
Membuat hati bingung dan tersakiti
Sifat acuh ini!
Derita dan duka!
Terus menenggelamkan hati di laut hitamku
Kenapa?!
Kenapa tak beri kesempatan?!
Malah terus menangis di atas laut ku
Hingga wajah telah hilang karena air matamu!!


Puisi yang baguskan? Saya menyukai puisi yang di buatnya. Mungkin karena itu lah sampai sekarang saya masih menyimpannya beserta memori tulisan-tulisan lain teman-teman saat SMP dulu. Karena tiap goresan yang mereka tulis untuk ku itu memiliki arti yang sangat besar. Huff, saya jadi merindukan mereka…

Baiklah kita lanjutkan. Kegemaran saya akan puisi mungkin tidak seberapa saat itu, terlebih lagi di dorong oleh rasa malas yang menjadikan puisi-puisi itu tenggelam. Memasuki masa SMA, saya mengikuti ekstrakulikuler yang saya sukai yaitu teater. Ternyata di sana, sedikit demi sediit saya kembali menemukan “rasa” akan puisi yang sudah mulai memudar. Terlebih lagi saat saya terlibat dalam kepengurusan majalah dinding sekolah, yang sekarang sayang sekali tidak saya temukan lagi ketika kembali mengunjungi sekolah saya itu, disana saya mengenal seseorang yang membuat kecintaan saya akan puisi kembali lagi.

Kehadiran nya seolah-olah menyadarkan saya bahwa selama ini saya telah melupakan puisi-puisi itu. Dia banyak mengirimi saya puisi-puisi dan meminta saya untuk membuatkannya satu tulisan. Saat itu saya bingung apa harus saya buat untuknya. Seorang guru yang saat itu menjaga perpustakaan disekolah saya, namanya ibu Lisa, beliau mengatakan kepada saya bahwa menulis puisi itu tidak harus menggunakan kata-kata puitis-puitis seperti para pujangga, cukup keluarkan apa yang sedang kita rasakan. Kehilangan, kegembiraan, kesedihan atau apapun itu, keluarkan dengan kata-kata atau tulisan yang jujur, jadi jika ada seseorang yang lain membacanya mereka dapat merasakan perasaanmu saat membuat tulisan itu. Saya sangat berterima kasih pada ibu Lisa. Sampai saat ini saya tetap mengingat nasehatnya itu. ^^
Maka, saat itu saya mulai membuat sebuah tulisan lagi. Dengan tujuan utama memenuhi janji saya pada dia. Jadilah tulisan saya saat itu, seperti ini :

Denting jam dari dinding kamarku berbunyi
Tak terasa, ternyata malam tlah terlalu larut
Namun aku masih terjaga
Mataku tak dapat terpejam meski raga ku tlah lelah
Pikiran ku melayang
Tiba-tiba aku ingat..
Saat ini, aku belum memenuhi satu janji..
Janji ku padamu.
Ku beranjak dari tempat tidurku
Ku ambil secarik kertas kosong
Ku tulis beberapa kalimat..
Aku tahu, aku bukanlah seorang pujangga
Yang punya segudang kata-kata indah
Tapi aku mencoba untuk memenuhi keinginanmu
Dam memenuhi janjiku padamu
Terangkai beberapa kalimat
Yang tak terlalu indah, tapi…
Inilah hasil karyaku
Meski bukan sesuatu yang berharga
Tapu aku tlah berhasil memenuhi janjiku…


Sebuah puisi yang standar banget kan? Tapi saya menyukainya, karna ini lah karya pertama saya lagi setelah lama melupakan puisi. Saat menerima ini, dia pun berkata padaku “jujur banget” dengan tersenyum. Saya hanya bisa tertawa dan berkata “yang penting saya gak bohong mau buat sesuatu untuk kamu kan..” ^_^
hm, kira-kira dia masih menyimpannya gak ya?? Atau malah udah lama hancur di tong sampah? Atau mungkin udah hilang gak tau jejaknya? Entahlah..hanya ia yang tahu.
Yang jelas saat itu saya mulai menyadari sebuah puisi merupakan bagian dari sebuah kejujuran.
Karna itulah saya menyukainya.

Senin, 31 Januari 2011

sampai kapan?

Sampai kapan kau akan bertahan,
Diam membisu menatap bangau
Angin timur berlalu dengan sendirinya tanpa menyapa siapa-siapa.

Sinar itu enggan kluar menyapu kabut di hatiku.
Lembayung jingga tertutup kelam malam
Dengan waktu yang berdenting baru,
Sampai kapan aku menunggu datangnya mentari
Yang member rona tanda di dahiku?

February 2009