wah wah wah...
sudah lama saya tidak membuka blog ini, rasanya rindu sekali..
kegiatan dan tugas-tugas dikampus lebih banyak menyita waktu saya akhir-akhir ini. belum lagi semua masalah yang berkecamuk disekitar saya. membuat saya melupakan blog ini untuk sejenak. tapi, tetap saja saya merasa ada ynag hilang.
dan saat saya kembali membuka blog ternyata sudah banyak postingan terbaru dari teman-teman.. rasanya malu sekali, mereka yang juga punya banyak kegiatan tapi masih sempat untuk meluangkan waktu menulis di bolg. nah, saya yang punya kegiatan tidak seberapa, malah malas nulis. ckckckc
emnag dasar pemalas. hehehe :)
tapi kini saya mulai berjanji pada diri sendiri, setidaknya sebulan sekali saya harus menerbitkan satu postingan di blog ini. semoga saja bisa terlaksana... ^_^
Nah, mumpung udah punya kesempatan nulis saat ini maka saya ingin bercerita sedikit saat saya pergi ke pantai bersama teman-teman saya.
saya merasa sangat senang sekali saat tau akan pergi ke pantai karena sudah cukup lama juga saya tidak bermain-main ke pantai, melihat laut yang luas. saat sampai saya langsung ingin menyendiri merasakan angin laut yang menerpa wajah saya, mendengar debur ombak yang menampar bebatuan yang ada di bibir pantai, bercerita pada laut tentang semua hal yang terjadi berharap laut dapat membawa pergi semua masalah saya saat itu. rasanya menyenangkan sekali. membuat damai.
dan saat saya memejamkan mata untuk lebih merasakan lembut angin laut yang menerpa wajah serta deburan suara ombak, entah mengapa tiba-tiba saja airmata saya menetes dengan sendirinya tanpa saya sadari. saya sengaja membiarkannya, mungkin dengan begini semua masalah yang tengah saya hadapi akan ikut pergi bersama airmata ini. setelah itu saya akan merasa lega. dan benar saja, rasanya begitu plong setelah bercerita dengan laut. :)
ingin sekali pergi lagi kesana.... tapi sekarang bukan waktu yang memungkinkan. mungkin lain waktu. :) semoga saja ada kesempatan lagi.
ups, waktu untuk masuk perkuliahan buk Nelda udah datang neh. sampai disini aja dulu ceritanya ya... mudah-mudahan dalam waktu dekat ini saya bisa kembali ke blog ini. hehehe
Kamis, 24 Maret 2011
Kamis, 03 Maret 2011
AKU PADA ........
“hanya ingin kamu tau!
aku hanya ingin mendengar kata-kata itu dari bibir mu, bukan dia.
tolong, jangan membuat aku memilih yang lain...
tidak cukupkah waktu yang aku berikan selama ini untuk mu berpikir?”
itu adalah kata-kata yang ingin aku ucapkan kepadanya ketika aku mendapat sebuah pertanyaan yang tidak aku sangka-sangka dari seorang teman. Teman itu memintaku untuk menjadi pacarnya. Sejujurnya, aku tidak memiliki perasaan lebih terhadap teman itu selain menganggapnya sebagai teman. Karena sebagian hatiku sudah lebih dulu tertuju pada dirinya. Meski aku sudah berusaha menunjukkan sedikit dari perasaan itu, tapi hatinya selalu tidak bisa ku tebak. Dan bodohnya aku, kata-kata itu tidak pernah aku ucapkan ataupun aku kirimkan kepadanya. Dan malah lebih bodohnya lagi aku malah menerima perasaan teman itu. Entah karena asa seganku pada teman yang berusaha untuk menjodohkan ku dengan teman itu atau karena rasa kecewa ku karena rasaku padanya tidak mendapat tanggapan darinya. Tapi yang aku tau pasti bahwa saat itu adalah kebodohanku hingga akhirnya penyesalan yang datang nya selalu belakangan ini terjadi.
Aku tau meski aku sudah memiliki seseorang disamping ku, tapi perasaaan kagum akan dirinya tak pernah benar-benar hilang. Bahkan di saat aku mulai mencoba menghilangkan perasaanku dan mencoba untuk membuka haiku pada yang lain ini, aku tidak benar-benar terlepas dari perasaan ini. Tanpa disadari saat mendengar kabar tentangnya selalu saja ada sedikit perasaan menyelinap di hati ini. Aku tau ini salah, karena aku telahdimiliki orang lain.
Aku selalu berusaha untuk memberikan rasa yang sama pada orang itu. Tapi aku tidak pernah benar-benar berhasil. Aku selalu saja merasa tersiksa dengan keadaan seperti ini dan aku selalu merasakan ketidaknyaman saat bersama orang itu. Aku tau aku telah melakukan kesalahan besar dengan menerima orang itu dulu dan aku malah menyiksanya dengan kepura-puraan ku selama ini.
Dan dia yang selalu aku kagumi tidak pernah benar-benar tau bagaimana perasaan kagum ku padanya. Tapi kiki aku merasa itu tidak menjadi masalah. Selama aku masih bisa berbicara padanya, itu saja suda cukup.
Aku tidak ingin menyiksa diriku dengan kepura-puraan dan ketidaknyamanan ku serta rasa yang tidak mampu sama aku berikan pada orang itu. Mungkin aku telah melukai perasaan orang itu tapi aku juga telah terluka dengan kesalahanku. Maka dari itu aku tidak ingin membuat luka yang lebih parah lagi. Aku harus mengambil keputusan.
Ini bukan karena aku pada dirinya, tapi lebih karena aku pada diriku dan aku pada orang itu.
aku hanya ingin mendengar kata-kata itu dari bibir mu, bukan dia.
tolong, jangan membuat aku memilih yang lain...
tidak cukupkah waktu yang aku berikan selama ini untuk mu berpikir?”
itu adalah kata-kata yang ingin aku ucapkan kepadanya ketika aku mendapat sebuah pertanyaan yang tidak aku sangka-sangka dari seorang teman. Teman itu memintaku untuk menjadi pacarnya. Sejujurnya, aku tidak memiliki perasaan lebih terhadap teman itu selain menganggapnya sebagai teman. Karena sebagian hatiku sudah lebih dulu tertuju pada dirinya. Meski aku sudah berusaha menunjukkan sedikit dari perasaan itu, tapi hatinya selalu tidak bisa ku tebak. Dan bodohnya aku, kata-kata itu tidak pernah aku ucapkan ataupun aku kirimkan kepadanya. Dan malah lebih bodohnya lagi aku malah menerima perasaan teman itu. Entah karena asa seganku pada teman yang berusaha untuk menjodohkan ku dengan teman itu atau karena rasa kecewa ku karena rasaku padanya tidak mendapat tanggapan darinya. Tapi yang aku tau pasti bahwa saat itu adalah kebodohanku hingga akhirnya penyesalan yang datang nya selalu belakangan ini terjadi.
Aku tau meski aku sudah memiliki seseorang disamping ku, tapi perasaaan kagum akan dirinya tak pernah benar-benar hilang. Bahkan di saat aku mulai mencoba menghilangkan perasaanku dan mencoba untuk membuka haiku pada yang lain ini, aku tidak benar-benar terlepas dari perasaan ini. Tanpa disadari saat mendengar kabar tentangnya selalu saja ada sedikit perasaan menyelinap di hati ini. Aku tau ini salah, karena aku telahdimiliki orang lain.
Aku selalu berusaha untuk memberikan rasa yang sama pada orang itu. Tapi aku tidak pernah benar-benar berhasil. Aku selalu saja merasa tersiksa dengan keadaan seperti ini dan aku selalu merasakan ketidaknyaman saat bersama orang itu. Aku tau aku telah melakukan kesalahan besar dengan menerima orang itu dulu dan aku malah menyiksanya dengan kepura-puraan ku selama ini.
Dan dia yang selalu aku kagumi tidak pernah benar-benar tau bagaimana perasaan kagum ku padanya. Tapi kiki aku merasa itu tidak menjadi masalah. Selama aku masih bisa berbicara padanya, itu saja suda cukup.
Aku tidak ingin menyiksa diriku dengan kepura-puraan dan ketidaknyamanan ku serta rasa yang tidak mampu sama aku berikan pada orang itu. Mungkin aku telah melukai perasaan orang itu tapi aku juga telah terluka dengan kesalahanku. Maka dari itu aku tidak ingin membuat luka yang lebih parah lagi. Aku harus mengambil keputusan.
Ini bukan karena aku pada dirinya, tapi lebih karena aku pada diriku dan aku pada orang itu.
Langganan:
Postingan (Atom)