bukan senyumnya,
bukan tawanya,
bukan sedihnya,
bukan pula dukanya,
yang membuat aku menderai tangis
meluluh rangas resah,
melepah tikar terkoyak.
hanya waktu,
detik, menit, dentang yang berganti.
mengurai lebar jalan ke ujung dawai
mengutus langkah pada tantangan yang lebih.
dentang hati entahlah,
lelah rasa jiwa mengaduh,
tapi jingga tetap mewarnai senja,
tangis tetap berurai
dan langkah tetap tertuju.
tangis kan berganti tawa
melalui waktu yang juga mengantar
ada dimensi lain perjalanan,
demi cahaya di ujung horison.